Osaka Trip (DC Story-Mi Chan Side)

osakatrip

Cast :  Kang Dae Sung BIGBANG + Shin Mi Chan

Adding Cast : Kim Jae Rim

Author : KimsKimi (@tikkixoxo_96)

(Read Osaka Trip-Dae Side)

~Osaka Trip-Mi Chan Side~

-Gimpo Airport, 31 July 2016-04.23 KST-

Aku menguap tanpa henti. Tidak mengherankan, karena aku bersama sahabat ku Jae Rim sudah berada di bandara sejak jam tiga pagi. Kini Jae Rim dan aku menunggu panggilan dari maskapai penerbangan kami yang akan berangkat ke Osaka. Jangan tanya kenapa bisa memilih penerbangan sepagi ini dari Korea, semua akibat ulah si gadis tulalit itu. Jae Rim terlalu fokus dengan instagram update seorang TOP Big Bang sehingga dia salah memilih jam penerbangan kami. Lalu disini lah aku dan Kim Jae Rim berakhir, saling menunggu panggilan sambil memegang segelas kopi panas di tangan kami.

“Kira-kira kejutan apa yang akan dihadirkan mereka di konser kali ini Mi Chan-yaa?”

“Hhoaam.. coba direct message saja TOP tercinta mu itu, tanyakan pada dia.”

“Kau masih kesal?”,

“Menurutmu bagaimana?”

Jae Rim tersenyum tanpa dosa, “Aku yakin kau akan berterima kasih padaku setelah ini.”

“Huh? Untuk apa? Kau membuat ku terjebak di Gimpo dini hari, dan sekedar informasi.. aku hanya tidur satu setengah jam akibat ulah mu.”

Ya! Bukan salahku juga, kau sendiri yang-”

Jae Rim bungkam begitu aku melirik tajam kepadanya, “Mianhae~” ucap Jae Rim tidak berani melihatku.

Gizibe… Jangan lupa ketika kita sampai di Osaka, kau berhutang mentraktirku es krim selama kita berada di Osaka.”

Mwo?!”

“Hihi..terima hukuman mu dengan baik, chingu.

_________

Langit masih gelap, tetapi aku bisa melihat matahari mulai menampakkan sinarnya dari jendela pesawat. Ada sesuatu yang sudah kurencanakan sejak awal kepergian ku, mungkin aku akan putus kontak dulu dengan Daesung oppa. Hitung-hitung sebagai kejutan untuk Daesung oppa, aku memang ingin mengulang kejadian beberapa tahun lalu karena bagiku itu semua masih terasa seru. Daesung oppa pasti heran kenapa aku tiba-tiba memutus kontak dengan dia, padahal kemarin hampir semalam suntuk aku dan dia terus mengobrol via telepon. Jae Rim mengatakan hal sebenarnya, penyebab aku kurang tidur adalah kesalahanku sendiri tapi tidak mungkin juga aku mengatakan sedang ada percakapan mesra dengan salah satu personil boyband terkenal, untung saja penerbangan ini murni kesalahan Jae Rim dalam memesan tiket.

Aku juga tidak habis pikir kenapa anak itu bisa teledor begini memilih waktu penerbangan kami, padahal semua sudah kurencanakan dengan baik. Mulai dari pemesanan tiket konser BIGBANG di Osaka, lalu menelpon bibi ku agar kami bisa tinggal di penginapan punya bibi ku biasanya jika aku datang berkunjung ke Osaka, bibi dengan senang hati menyediakan kamar untuk tamu eksklusif sebagai kamar kami, dan Kim Jae Rim hanya kuberikan satu tugas saja …dia mengacaukannya. Penerbangan dini hari benar-benar menganggu ku, parahnya aku juga baru tahu kalau kami mendapat penerbangan pagi setelah Jae Rim membangunkan ku paksa jam dua dini hari. Dia takut ingin bilang padaku, jadi dia membuat kejutan untuk ku.

“Jadi kita akan ke penginapan Shin ahjumma dulu kan?”

“Tidak, kita akan bertemu dengan BIGBANG di backstage konser mereka.”

Raut wajah Jae Rim berubah, “Eeh? Apa mereka sudah ada disana? Kau dapat informasi dari siapa Mi Chan-ah?

Kim Jae Rim, beruntunglah kau dan aku bersahabat.

_________

-Yanmar Stadium Nagai, 31 Juli 2016, 05.30 pm-

“Kenapa bisa panas sekali hari ini, aku benci musim panas.” Gerutu ku sambil mengipasi diri dengan kipas BIGBANG yang barusan aku beli di luar stadium.

“Tenanglah, ini masih belum seberapa. Kita akan melihat hal panas lainnya dan itu bakal membuatmu lebih gerah.”

Seperti tahu apa isi pikiranku, baik aku dan Jae Rim tersenyum nakal satu sama lain. Untuk urusan satu ini, kami memang selalu kompak kalau sudah menyangkut fanservice bias kami. Yah, aku tentu tahu fanservice apa yang akan Daesung oppa lakukan. Itu membuatku sedikit gerah, karena setiap kali Daesung oppa mengadakan konser di Jepang dia akan melakukan fan service habis-habisan. Para fans Daesung oppa pasti tahu apa maksud ku, meskipun aku sedikit tidak menyukainya tapi yah..tidak masalah juga sih. Mr. Yabai Kang will have a hot performance today..

Whew..

“Shin Mi Chan, berhenti melamunkan hal mesum.  Ayo kita berfoto saja sekarang, aku ingin membuat Yoo Eul iri dengan kita.” Jae Rim menarik ku untuk berselca di antara kerumunan ribuan VIP.

Kami berpose memegang crownstick sambil menunjukkan betapa senangnya kami bisa menonton konser BIGBANG ini. Sudah lama juga aku dan Jae Rim tidak menonton konser BIGBANG, terakhir kami hanya sempat menonton BIGBANG di Inkigayo dan itu juga ketika masa promosi Let’s Not Fallin Love. Ketika konser penutup  MADE di Seoul aku dan Jae Rim tidak bisa menonton karena kami ada ujian akhir di universitas. Itulah kenapa kami sangat senang bisa kembali menyaksikan konser BIGBANG sekarang.

“Jae Rim-ah, tolong fotokan aku. Nanti upload di akun sns mu, okay?”

“Kenapa harus akun sns ku? Kau juga punya akun sns sendiri kan?” Jae Rim bertanya heran.

Mianhae Jae Rim, aku akan berbohong lagi. “Sekali-sekali tidak apa kalau aku mengupload foto ku di sns mu kan? Kita ini chingu..

“Ada-ada saja permintaan mu, apa yang kau sembunyikan?”

“Eum..tidak ada.”

Geotjimal..”

“Kalau kau mau melakukannya, aku akan beritahu tipe wanita ideal Yong Joo oppa.

Jae Rim tampak berpikir, dan aku merasa berhasil karena Yong Joo oppa adalah kartu trap ku untuk Kim Jae Rim. Aku yakin seratus persen, anak ini tidak akan menolak tawaran ku.

“Shirheo.”

“Eh? Waee?!” Huh? Dia barusan bilang shirheo?

“Berikan aku majalah limited edition TOP yang sempat kau beli ketika liburan di Singapura. Baru aku mau mengupload foto mu di sns ku.”

Aish, gizibe!” Aku menggerutu, dasar rubah licik. Jika aku tidak ingat ini untuk Daesung oppa, aku tidak rela melepas majalah itu.

Okay, deal.”

“Baiklah, sekarang siap-siap..hana, dul, set, kimchi!

_________

~oneul mohae oo  naeil mohae bogo sipeo  neoreul wonhae ooo~

Dering handphone segera membuatku berlari keluar dari kamar mandi, dan mendapati nama Daesung oppa di layar handphone ku. Akhirnya dia menyadari aku berada disini. Pasti dia sudah melihat fotoku saat di konser tadi lewat Seungri oppa. Tidak sia-sia aku mention Seungri oppa di akun sns Jae Rim, tujuan ku sih memang agar Seungri oppa memberi tahu Daesung oppa.

And it works.

Klik

 

“…Moshi-moshi.. Shin Mi Chan desu..”  aku menjawab telepon Daesung oppa dengan dialek jepang ku.

“YA ! Gadis panda!”

Aku sudah duga dia akan berteriak, mungkin sedikit kejahilan tidak akan menjadi masalah. “Ups..ada tuan yang sedang marah.”

“Aku butuh penjelasan.”

“Mwo? Tentang apa? Osaka?”

“Hm..”

Aku melihat jam dinding di kamar hotel, “Akan kukirim alamatnya kepada mu, chagi. Kita bertemu disana satu setengah jam lagi, ok?”

“Eh?”

“Maaf aku sedang mandi sekarang, jadi nanti kita bertemu disana ya.. Bye.”

Klik

Aku langsung mengakhiri percakapan kami. Ya, itu juga karena aku lama untuk bersiap dan belum lagi, waktu tersisa tinggal satu jam lebih. Jadi aku tidak mau merusak acara kencan kami untuk malam ini.

___________

“Mi Chan!!”

“Huh? Wae?

Jaerim merebahkan badannya tepat disebelahku yang sedang memilih baju, “Kita akan pergi kemana malam ini?”

Mwo?

“Iya, kita. Kau bersiap-siap karena kita mau pergi kan?”

Mati aku. Ini masalah besar.

Aku lupa aku mengajak Jaerim bersamaku, kenapa aku selalu mengingat kalau sedang pergi sendiri sehingga aku merasa bebas. Dan sekarang aku lupa, kalau Kim Jaerim sedang ada acara liburan bersama sahabatnya–aku.

Ayo Mi Chan, ayo coba cari alasanmu.

“Jaerim-ah, yang akan pergi hanya aku bukan kita.”

“Huh?”

Jaerim bangkit dan duduk menghadapku, “Kau?”

Ne, aku punya acara sendiri, eum… perkumpulan otaku.

Otaku?”

Yeah, anime, manga, doujin, game, ecchi,……yao-”

Stop ! Stop!”

Tangan Jaerim mencegah aku bicara lebih lanjut.

Aish, byeontae!

Aku tersenyum manis menanggapi omongan Jaerim. Aku tahu dia tidak suka hal-hal terlalu dewasa, apalagi menyangkut animasi Jepang yang berubah fungsi menjadi salah satu pemuas hasrat. Jaerim sama seperti ku, kami berdua penggemar animasi Jepang. Bedanya dia sangat anti dengan hal-hal dewasa yang bersangkutan dengan animasi Jepang, karena menurutnya animasi itu tidak boleh ternoda oleh pikiran kotor para mesum. Pernah satu hari Jaerim tidak sengaja surfing di Internet mencari tentang animasi kesukaannya, dan tanpa sengaja dia melihat animasi kesukaannya itu berubah menjadi dua sosok sejenis saling berpelukan mesra. Sejak saat itu dia memblack list habis-habisan segala sesuatu yang bersangkutan dengan yaoi dan sejenisnya. Berbeda denganku, ya..aku rasa itu tidak terlalu buruk juga. Aku mungkin terlalu berpikiran terbuka dalam menanggapi semua hal.

“Jadi.. menurutmu bagaimana dengan bajuku ini?”

Ku sodorkan mini dress berwarna navy blue, untuk urusan pakaian aku suka bingung dan sulit menentukan pilihan.

“Shin Mi Chan…you can’t lie to me, I’m not that fool.”

Mwo?

“Kencan dengan siapa kau malam ini?”

“Uh..eum..itu..aku tidak berkencan kok, aku..”

Dress? Dan kau bilang tidak akan berkencan?”

Mi Chan pabo ! Kenapa aku bisa memilih dress itu di depan Jae Rim, harusnya aku menggunakan sesuatu yang lebih casual. Ah, aku tahu kebohongan apa yang akan kugunakan.

“Eum, baiklah.. aku memang akan pergi berkencan. Tapi itu setelah acara club otaku, dan-”

“Dan..?”

Mianhae Jaerim-yaa, “Dia seorang fujoshi.”

Micheosyo?

Wae? Tidak salah kan aku berkencan dengan-”

“Itu salah! Tolong hentikan kebiasaan aneh mu itu. Aku benar-benar tidak setuju sahabatku punya kekasih yang sama gilanya.”

Andai saja aku bisa mengatakan hal sesungguhnya pada Jaerim, aku juga tidak akan mugkin berkencan dengan seorang fujoshi. Yah, itu pasti sangat aneh sekali punya seorang kekasih yang menyukai karakter boy x boy. Tapi aku juga bingung, bagaimana aku bisa keluar dari situasi ini, Jaerim bertindak protektif sekali padaku kalau sudah menyangkut urusan lelaki. Itulah sebabnya aku tidak pernah menceritakan soal Daesung oppa kepada Jaerim. Sangat beresiko kalau menurutku, memang aku tahu tidak selamanya aku bisa merahasiakan ini terus dari Jaerim. Terlebih dia sepertinya juga sudah mulai curiga dengan sikap ku.

Ya, Shin Mi Chan !”

Ah, ne?

Jaerim meletakkan tangannya di pundakku, “Kali ini, aku dukung kau dengan teman kencan mu yang aneh itu. Tapi.. segera putuskan kontak dengan pria aneh itu. Ewh.. pria aneh macam apa yang bisa suka hal begitu.”

Aku menunduk sambil mendengarkan nasihat bijak sahabatku ini, “Algaeseumnida, Kim seongsanim.”

Aigoo, kau ini. Ck, jangan kenakan dress itu, kau bawa blus oversized hadiah dariku ‘kan? Kenakan itu saja.”

“Lalu pasangannya?”

“Eum.. ah ! Bagaimana dengan, belanjaan kita tadi siang?”

Aku mulai membongkar tas belanja kami. Setelah sampai di Jepang ada dua hal yang aku dan Jaerim lakukan. Makan dan belanja. Aku tidak hobi belanja, tapi Jaerim terus memaksa ku agar membeli sesuatu. Jadilah aku membeli sebuah rok bandage pendek berwarna navy blue pastel. Mungkin aku akan memakai itu.  Riasan? Kudengar di Jepang sedang tren dengan riasan ala wanita mabuk, haruskah aku mencobanya?

Jaerimie~

“Hm..”

“Menurutmu, kalau make up untuk tema kencan ku kali ala wanita mabuk bagaimana?”

“Shin Mi Chan, kau ini ingin sekali menggoda teman kencan mu itu ya?”

“Ada yang salah?”

Hhaish, pokoknya jangan sampai tertarik dengan teman kencan mu itu. Aku tidak setuju kau berhubungan dengan fujoshi.

Aku mengangguk, “Ne, Jaerim unnie.

 “Ah, jangan lupa janji mu mengajak ku berkeliling Osaka. Kalau kau sampai lupa, aku pulang duluan ke Seoul.”

“Coba saja, paling kau juga tidak berani keluar dari penginapan tanpa aku.”

“Uh, kau ini!”

___________

-at Lawson’s 20.00 pm-

Pasti dia marah.

Aku yakin dia marah sekali padaku sekarang. Haruskah aku menelpon dia duluan?

Ku lirik arloji silver di pergelangan tanganku, memandang sekeliling jalan yang barusan ku lalui. Handphone ku kembali berdering, nama Daesung oppa tertera di layar handphone. Aku sedikit ragu harus menjawab sekarang atau… mungkin akan kutelpon balik setelah aku membeli minuman di Lawson.

Aku memasuki Lawson, ada dua orang pria seperti mengikuti ku. Segera kuambil handphone ku dan menghubungi Daesung oppa, semoga saja dia sudah ada disini .

~Tuut..Tuut..Tuu-~

Klik

“Hm..”

Hhah, kenapa hanya bergumam? Apakah dia marah karena aku buat menunggu terlalu lama?

“Eodiya?”

“Di tempat yang sudah kau janjikan. Kau sendiri dimana Mi Chan-ah?”

Aku tidak berani melirik sekitarku, aku terus menyibukkan diri dengan memilih minuman. Padahal aku sendiri sudah tahu mana pilihanku, tapi…

“Aku di dalam minimarket. Aku tidak melihat oppa.”

“Tunggu aku disitu, ne?”

Aku pikir kami sudah sepakat berjanji dengan Daesung oppa di sini. Ah, Mi Chan pabo! Dia itu artis, tidak mungkin dia akan seenaknya saja keluar tanpa melihat situasi. Termasuk sekarang, dia pasti harus menyembunyikan identitasnya.

“Ne, chagiya..”

Klik

 

“Mi-Chan!

“Huh?”

Seseorang memanggilku, dia menggunakan dialek jepang. Aku langsung menoleh karena merasa aku kenal sekali dengan suara itu, dan ya.. itu adalah Daesung oppa. Cardigan abu dipadu dengan kemeja lengan panjang corak membuat aku tidak meragukan kalau pria yang mendatangi ku ini Daesung oppa. Dia menyamarkan wajahnya dengan masker serta topi tapi aku bisa melihat dari tatapannya padaku seperti marah.

 “Ikimashou.” Tangan Daesung oppa menarik ku keluar dari minimarket itu, dan meninggalkan dua pria dibelakang ku . Aku heran kenapa Daesung oppa marah sekali.

Oppa.. kita mau kemana?”  tanyaku.

“Menurutmu kemana?” Dia menjawab pertanyaan ku kembali dengan sebuah pertanyaan, apa maksudnya ini. Masa dia masih marah karena membuatnya menunggu lama, bukan salahku sepenuhnya juga kan?

Oppa marah?”

“Hm..”

Ah.. mungkin kali ini aku harus tidak egois, “Mianhae, aku tidak bermaksud membuat oppa marah. Aku cuma ingin melihat BIGBANG di hari terakhir konser di Osaka. Sudah lama juga aku tidak menonton konser BIGBANG lagi sejak…” kenapa disaat begini aku bisa lupa kapan terakhir kali aku menonton konser BIGBANG.

“Hm?”

“Sebenarnya aku juga lupa kapan terakhir kali menonton kalian. Apa MADE Seoul itu yang terakhir ya? Tapi Inkigayo aku hadir, jadi.. entahlah.” Semoga saja dia tidak marah dengan jawaban ku. Tapi Daesung oppa malah tertawa, apa jawaban ku itu lucu? Atau bukan itu jawaban yang dia harapkan dariku makanya dia tertawa?  Ya sudahlah yang dia bisa tertawa, tidak seperti tadi. Aku tidak suka Daesung oppa marah ditengah kencan kami ini.

Ya! Jangan pernah keluar dengan riasan model itu lagi, oppa tidak suka.”

Omo! Oppa tidak suka? Aah, padahal banyak sekali pengunjung pria di penginapan bibi ku bilang aku cantik dengan riasan ini.” Shin Mi Chan, karena ini adalah kesalahan mu buatlah dia terus tertawa sepanjang kencan kalian ini. Meski sebenarnya aku juga sangat terkejut mendengar dia marah bukan karena menunggu lama, tapi karena aku mengenakan riasan . Ah.. aku tahu sekarang kenapa tadi dia menarikku keluar dari Lawson. Ini ternyata alasannya. Tidak apa kan kalau aku sedikit menggodanya.

Ya, ya, ya! Oppa bilang jangan, oke!”

“Kalau begitu, aku juga tidak suka oppa menunjukkan dada Daesung oppa di hadapan ribuan fans .”

“Dasar gadis panda, aku gemas melihat mu itu. Itu hanya fan service chagiya.”

“Baiklah, punyaku adalah guest service.”

Aish,jinca!

Aigoo..

Aku berusaha melucu untuk Daesung oppa, bergaya sok centil, dan mendengar tawa khasnya yang ku suka.

_________

Kaiyukan Aquarium, Osaka-

Aku tersenyum ketika mobil Daesung oppa sudah sampai ke tempat parkir. Memandang sekeliling tempat tuuan kami ini, tanpa sadar aku tersenyum. Tempat kencan kedua kami.

Kaiyukan Aquarium.

“Mi Chan-yaa..”

Ne?”

“Mau berkencan dengan oppa lagi disini?”

“Tapi, bukannya tempat pembelian tiket sudah tutup?”

“Tenang saja, tidak ada yang tidak bisa oppa lakukan. Lihat dan perhatikan baik-baik.”

Daesung oppa  berjalan menuju loket tiket, aku menatap heran dia dan penjaga loket . Apa yang mereka bicarakan? Bukannya mereka sudah tutup? Daesung oppa menunjukkan sesuatu kepada bapak penjual tiket itu dan langsung  mengeluarkan dua lembar tiket kepada Daesung oppa.

Oppa! Itu sungguhan?” aku terkejut ketika melihat dua lembar tiket berada di tangan Daesung oppa.

“Ayo kita masuk, yeobo.

Eeh?

Oppa bilang kau adalah istri oppa, dan sedang mengandung. Lalu keinginan mu adalah melihat Aquarium yang indah.”

What the.. jadi dia membohongi petugas tiket itu? Aku ? istrinya oppa? Wow… semua penjelasan Daesung oppa membuat perasaanku jadi campur aduk. Yah..aku senang sih, aku hanya heran saja kenapa bapak petugas tiket itu percaya kalau kami ini adalah pasangan suami istri. Sehebat itukah penyamaran Daesung oppa, sampai dia tidak dikenali orang sebagai salah satu idola Korea ternama?

 “Ya! Aku belum mau menikah secepat itu.” Sahut ku cepat.

“Tidak mau menikah dengan oppa?

“Aku menunggu pangeran ku..” sahutku.

“Dan, Kang Daesung lah pangeran mu.”

Entah kenapa ketika mendengar Daesung oppa mengucapkan hal itu pipiku terasa panas, aku dan Daesung oppa saling melempar senyum lalu mulai bergandengan tangan.

________

Kaiyukan Aquarium, adalah tempat kencan kedua aku dan Daesung oppa. Aku ingat sekali, saat itu aku sengaja memberi Daesung oppa kejutan, dengan bantuan TOP oppa juga aku bisa mengelabui Daesung oppa. TOP oppa juga yang menyarankan agar kami berkencan disana, awalnya aku tidak yakin karena aku takut kalau ada orang yang mengenali Daesung oppa disini, apalagi dia superstar terkenal. Tapi ternyata… tidak ada satu pun orang melirik ke arahnya, apa itu karena tidak peduli atau mereka tidak menyadarinya. Entahlah..

“Aku jadi ingat empat tahun lalu, disini kencan kedua kita kan, chagiya?” aku hanya mau mengajak Daesung oppa bernostalgia, dan Ia malah mengingat kejadian itu.

“Iya, disini juga aku mencium pipi Shin Mi Chan pertama kali.”

“Jangan ingat hal itu lagi, membuatku malu.” Aku menundukkan wajahku, malu sekali jika Daesung oppa melihat pipi ku memerah.

“Bagaimana kalau kita mengulang adegan itu lagi? Tapi tidak di pipi.”

Bibir bawahku tergigit kecil, “Ya!

“Hanya bercanda. Malam ini oppa, ingin menikmati kencan romantis kita ini. Makan malam di dekat ferris wheel menyenangkan sepertinya.”

“Daesung oppa, tempat ini sudah mau tutup. Kita juga harus segera pulang, aku tidak mau terkunci didalam aquarium ini.”

Makan malam di Ferris Wheel? Yang benar saja, Daesung oppa ingin membongkar hubungan  kami sepertinya. Aku sangat tidak suka jika harus mengambil resiko, dan menurutku sangat berbahaya kalau aku dan Daesung oppa makan ditempat mewah dan ramai, aku juga takut kalau ada fans yang mengambil gambar kami makan malam bersama. Demi kebaikan karir Daesung oppa dan keselamatan ku dari ganasnya fans.. aku memilih untuk membujuk Daesung oppa mencari tempat makan lain saja. Hm.. aku rasa kedai ramen kecil tidak mengundang banyak perhatian. Lagipula Daesung oppa selalu membawa perlengkapan menyamarnya, sudah pasti kami akan aman-aman saja.

Kami memasuki kedai ramen kecil itu, seorang pria tua dan anak muda menyambut aku dan Daesung oppa. Original Ramen untukku, Beef Ramen untuk Daesung oppa, lalu ada sepasang kekasih duduk tak jauh dari kursi kami. Daesung oppa kelihatan gelisah.

Oppa, wae?

Dia menyantap cepat beef ramennya, aku heran apa yang bisa membuat Daesung oppa begitu gelisah sampai seperti orang ketakutan.

“Daesung oppa!

Tangan Daesung oppa menarik ku keluar dari kedai ramen itu. Aku melakukan kesalahan? Atau kenapa sih dengan Daesung oppa? Dia aneh sekali, aku juga belum memakan habis semangkuk ramen ku. Tapi dia sudah meletakkan beberapa yen, lalu mengajak ku pergi dari kedai ramen itu.

_______

Apakah ada paparazzi di tempat kami makan tadi?

Oppa pasti bercanda.” Aku menutup mulutku, masih tidak percaya dengan perkataan Daesung oppa.

“Untuk apa aku bercanda, tidak ada untungnya buatku.”

 “Jadi tadi disana, ada Hyorin eonnie dan Taeyang oppa?”

Ne, dan aku hampir ketahuan karena panggilan mu itu.”

Ah, jadi ini alasannya dia langsung mengajak ku pergi dari kedai ramen itu. Taeyang oppa belum mengetahui kalau aku dan Daesung oppa berpacaran. Mungkin sedikit candaan bisa membuat Daesung oppa tidak panik lagi.  “Seharusnya aku minta tandatangan atau foto bersama mereka saat disana.”

“Shin Mi Chan.”

“Maaf, aku bercanda lagi.”

“Ya, bukan kencan yang sempurna. Tapi aku menikmatinya, kita sudah sampai . Besok kita bisa bertemu lagi di bandara, kita juga bisa pulang bersama ke Korea.. Oppa akan carikan bangku kelas bisnis untuk mu.”

“Satu bulan.”

Mwo?” Ekspresi wajah Daesung oppa berubah. Aku juga sebenarnya tidak tahu akan sampai satu bulan atau tidak berada di Osaka. Tapi bibi ku perlu bantuan untuk menjaga penginapannya, dan karena aku juga sedang libur musim panas aku merasa tidak ada salahnya aku membantu bibi ku. Aku ingin ini jadi kejutan untuk Daesung oppa, dan kurasa aku salah. Dia sama sekali tidak senang, dan malah kecewa.

“Aku akan berada di Osaka selama satu bulan, selain menemani Jae Rim untuk berkeliling Jepang. Aku juga akan membantu bibi ku disini. Jadi kita tidak akan bertemu selama satu bulan.”

“Begitu ya? Jadi kita berkebalikan sekarang.”

“Tidak apa kan, Daesung oppa?”

”Itu bukan masalah besar. Jangan khawatirkan itu, kita juga sudah sering berpisah sebelumnya. Bahkan aku lebih sering meninggalkan mu, aku kan bukan pacar yang egois.”

Aku senang Daesung oppa bisa mengerti keadaan ku.

Gomawo oppa.

____________

-Airport-

Perasaan ku tidak enak. Dari semalam hingga sekarang, aku seperti dihantui rasa bersalah pada Daesung oppa. Eum… apa dia benar-benar tidak apa-apa kutinggal selama sebulan ke Osaka? Yah.. kami memang sudah lama tidak menghabiskan waktu berdua karena kesibukannya, tapi ketika ada waktu malah aku yang tidak bisa ada di Korea bersamanya. Ah..! Bogoshippo!!

Beep

To: Oppa Sipit >.<

Bagiku satu bulan juga terasa sangat lama. Aku juga akan merindukan oppa.

From : Oppa Sipit >.<

Ketika aku kembali ke Jepang untuk konser, pastikan kita bisa bertemu. Oppa tidak puas dengan kencan semalam, terlalu singkat.

Beep

To : Oppa Sipit >.<

Ne, Kang sajang.

Aku tersenyum sekilas melihat balasan Mi Chan. Belum sempat aku mematikan handphone ku, Mi Chan kembali mengirim sms.

To : Oppa Sipit >.<

“会いたい”

Tidak berlebihan kan jika bilang rindu padahal semalam baru bertemu?

==========================

 

Leave a comment